Selamat Datang di Pokja AMPL Rejang Lebong Propinsi Bengkulu

Senin, 04 Juni 2012

Study EHRA


 PENGANTAR STUDI EHRA

  ( Environmental Health Risk Assessment)

Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi/AMPL Kabupaten/Kota untuk menyusun buku Pemetaan Kondisi Sanitasi (Buku Putih Sanitasi) dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).

Dipertengahan tahun 2011, telah dilakukan berbagai penyesuaian terhadap studi EHRA terdahulu. Penyesuaian tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman pelaksanaan studi EHRA sebelumnya, dan mengikuti perkembangan Program PPSP terkini yang tidak hanya menjangkau daerah perkotaan, namun lebih luas yaitu permukiman yang meliputi pula daerah pedesaan (kabupaten).

Secara substansi, hasil Studi EHRA memberi data ilmiah dan factual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala kabupaten/kota Sub sektor sanitasi yang menjadi obyek studi meliputi limbah cair domestik, limbah padat/sampah dan drainase lingkungan, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Muatan pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan telah diarahkan sesuai dengan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Pengorganisasian pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan berikut penomorannya dibuat sedemikian rupa sehingga mempermudah pelaksanaan survei, entri maupun analisa data hasil studinya.
 
Perangkat Studi EHRA juga telah dilengkapi dengan perangkat lunak (software) yang terdiri atas:
1.       Perangkat lunak khusus untuk entri data dalam format Epi Info,
2.       Perangkat lunak converter dari format Epi Info ke format yang bisa dibaca oleh SPSS
3.       Perangkat lunak syntax SPSS untuk cleaning data dan pemprosesan data hingga menghasilkan berbagai table hasil pengamatan termasuk beberapa table analisis Crosstab.
Perangkat lunak entri data menggunakan Epi Info versi MS-DOS (bukan versi MS-Windows). Hal ini untuk menjamin konsistensi pemasukan data oleh operator. Dengan demikian hasil entri data akan memiliki tingkat kesalahan yang seminim mungkin.

Berdasarkan metoda pelaksanaan studi EHRA yang baru ini, sebelum menentukan jumlah sampel, Pokja Sanitasi/AMPL Kabupaten/Kota harus melakukan klastering desa/kelurahan berdasarkan 4 kriteria, yaitu kepadatan penduduk, angka kemiskinan, dinilai sering mengalami banjir dan dilalui sungai yang berpotensi digunakan untuk sarana sanitasi. Penarikan sampel studi EHRA dibuat lebih fleksibel disesuai dengan ketersediaan anggaran. Namun demikian ada batasan minimum tertentu yang harus tetap dipenuhi sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian ilmiah dengan tingkat kepercayaan 95%.

Dengan berbagai penyesuaian yang dilakukan dan perangkat yang telah disediakan tersebut, studi EHRA ini diharapkan dapat menyingkat waktu pelaksanaan, memberikan fleksibilitas alokasi biaya, dan yang lebih penting adalah meningkatkan kemandirian Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota sehingga dapat menyelenggarakan studi EHRA dengan sumber daya yang dimiliki.

Akhirnya kami berharap, panduan praktis ini dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan studi EHRA oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota dan hasil EHRA benar-benar menjadikan isu sanitasi menjadi “visible”.

Semoga bermanfaat, dan selamat bekerja.

Ketua Bidang Advokasi - Pokja AMPL Nasional

drh. Wilfried H. Purba, MM, M. Kes
Direktur Penyehatan Lingkungan
Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan -
Kementerian Kesehatan RI 

Disalin kembali oleh Edy Purnomo,M.Si Pada Pelatihan Study EHRA 31 Mei s/d 3 Juni 2012
Di Hotel Nala Sea Side Bengkulu

Selasa, 15 Mei 2012

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PEMUKIMAN (PPSP)
Pada tanggal 15 Mei 2012, telah diadakan Pertemuan awal Program PPSP, yang di adakan di ruang rapat Kantor Bappeda Kabupaten Rejang Lebong. Dihadiri oleh undangan dari SKPD yang terkait lintas sektor di kabupaten Rejang Lebong. Dalam pertemuan ini di fasilitasi oleh konsultan PPSP Propinsi Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong.
Buku Putih Sanitasi adalah
Gambaran karakteristik & kondisi sanitasi, serta prioritas/arah pengembangan kabupaten/kota & masyarakat saat ini
Kegunaan
Sebagai baseline data tentang kondisi sanitasi kabupaten/kota saat ini bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dan Monitoring & Evaluasi  Sanitasi
Tujuan dan Manfaat
         Gambaran kondisi fisik kab/kota
         Gambaran kepadatan penduduk,  perkembangan sosial-ekonomi , perencanaan kota, dll
         Gambaran kelembagaan , peraturan dan legalitas yang ada di kota/kab
         Gambaran kondisi sarana  air limbah domestik,  persampahan dan drainase saat ini
         Gambaran  pembiayaan untuk sanitasi termasuk tarif

Substansi Buku Putih Sanitasi
·       Aspek Umum:
Data Umum (Demografi, Geografi, Administrasi, RTRW
·       Aspek Teknis
o   Sub-sektor Air Limbah Domestik
o   Sub-sektor Persampahan
o   Sub-sektor Drainase
Kesepakatan Rapat :
Setelah penyajian dan diskusi ,  isi materi   PPSP sebagian besar ada dalam program Pokja AMPL Rejang Lebong. Maka peserta rapat bersepakat untuk megabungkan Pokja AMPL RL dengan Pokja PPSP. Rapat Di tutup pada jam 14.30 wib.

Rabu, 02 November 2011

Tower Reservoar Air CWSHP

Tower Reservoar /Penampungan air di desa Rimbo Rencap Curup (RRC) di bangun oleh CWSHP

SK Renstra AMPL Rejang Lebong

COVER RENSTRA AMPL REJANG LEBONG

DAFTAR ISI RENSTRA AMPL REJANG LEBONG

RENSTRA AMPL KAB REJANG LEBONG TAHUN 2012-2015